Daily Research OSO
Market Review
Pada perdagangan kemarin (24/10), IHSG berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi baru ke level 5,952.08 atau naik 0.03%. Mayoritas indeks sektoral berada dalam zona hijau, dimana sektor pertambangan dan aneka industri memimpin penguatan sebesar 2.94% dan 1.29%.
Kenaikan pada sektor pertambangan didukung oleh saham BYAN dan ADRO yang masing-masing mencatatkan gain sebesar 20.00% dan 2.16%. Berikut beberapa saham yang menjadi penggerak indeks : BYAN, ADRO, ASII, BJBR, dan EMTK.
Selain itu, terbatasnya pergerakan indeks dikarenakan masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri serta adanya aksi wait and see pelaku pasar akan rilisnya data FDI kuartal III yang rilis besok.
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp 76.16 miliar. Nilai tukar Rupiah terapresiasi 0.07% di level Rp 13,533.
Global Market
Sementara itu, indeks Utama AS kompak ditutup menguat dimana indeks Dow Jones berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru di level 23,441.97 atau naik 0.72%.
Rekor tersebut tidak terlepas dari penguatan sektor industri dasar sebesar 0.25% seiring adanya laporan pendapatan kuartal III yang lebih baik. Saham Caterpillar dan 3M naik 5% dan 5.9% setelah laporan laba yang kuat.
Selain itu, Ketua Federal Reserve Janet Yellen kembali memberi pernyataan dovish di hari kedua kongresnya menghilangkan sedikit kekhawatiran pelaku pasar.
Sementara itu, dari pasar komoditas, harga emas turun 0.60% ke level 1,276.17 per troy ounce tertekan penguatan pasar saham. Adapun dari pasar komoditas minyak, harga terdorong 0.94% ke level 52.43 per barel setelah menteri minyak Arab Saudi mengulangi perjanjian untuk menstabilkan harga terkait output Iran dan Irak.
JCI Prediction
Secara teknikal, IHSG sempat all time high di level 5,974 dan berbalik arah ke level 5,952. Stochastic dan RSI bergerak netral serta volume yang meningkat. IHSG menyempurnakan pola ascending triangle dan akan bergerak melemah terlebih dahulu ke level support 5,926. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak melemah di kisaran 5,928-5,965.
Pada perdagangan kemarin (24/10), IHSG berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi baru ke level 5,952.08 atau naik 0.03%. Mayoritas indeks sektoral berada dalam zona hijau, dimana sektor pertambangan dan aneka industri memimpin penguatan sebesar 2.94% dan 1.29%.
Kenaikan pada sektor pertambangan didukung oleh saham BYAN dan ADRO yang masing-masing mencatatkan gain sebesar 20.00% dan 2.16%. Berikut beberapa saham yang menjadi penggerak indeks : BYAN, ADRO, ASII, BJBR, dan EMTK.
Selain itu, terbatasnya pergerakan indeks dikarenakan masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri serta adanya aksi wait and see pelaku pasar akan rilisnya data FDI kuartal III yang rilis besok.
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp 76.16 miliar. Nilai tukar Rupiah terapresiasi 0.07% di level Rp 13,533.
Global Market
Sementara itu, indeks Utama AS kompak ditutup menguat dimana indeks Dow Jones berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru di level 23,441.97 atau naik 0.72%.
Rekor tersebut tidak terlepas dari penguatan sektor industri dasar sebesar 0.25% seiring adanya laporan pendapatan kuartal III yang lebih baik. Saham Caterpillar dan 3M naik 5% dan 5.9% setelah laporan laba yang kuat.
Selain itu, Ketua Federal Reserve Janet Yellen kembali memberi pernyataan dovish di hari kedua kongresnya menghilangkan sedikit kekhawatiran pelaku pasar.
Sementara itu, dari pasar komoditas, harga emas turun 0.60% ke level 1,276.17 per troy ounce tertekan penguatan pasar saham. Adapun dari pasar komoditas minyak, harga terdorong 0.94% ke level 52.43 per barel setelah menteri minyak Arab Saudi mengulangi perjanjian untuk menstabilkan harga terkait output Iran dan Irak.
JCI Prediction
Secara teknikal, IHSG sempat all time high di level 5,974 dan berbalik arah ke level 5,952. Stochastic dan RSI bergerak netral serta volume yang meningkat. IHSG menyempurnakan pola ascending triangle dan akan bergerak melemah terlebih dahulu ke level support 5,926. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak melemah di kisaran 5,928-5,965.
Attachment :