Strategi Investasi di Pasar Modal

BERBAGAI PENDEKATAN STRATEGI INVESTASI (INVESTMENT STYLE) DI PASAR SAHAM

Sukses berinvestasi dalam pasar saham  tidak hanya berkutat dalam   pemilihan saham secara individu tetapi juga melibatkan strategi investasi (Investment Style) lebih luas. Strategi Investasi adalah teknik untuk memilih beberapa saham individu dan menggabungkannya untuk membentuk dalam  suatu portofolio saham . Setiap Fund Manager mungkin mempunyai tujuan yang sama dalam pembentukan sebuah portfolio yaitu untuk mendapatkan tingkat return optimal dengan resiko yang terukur.  Namun dalam kenyataannya portfolio efek/saham dari masing-masing Fund Manager akan berbeda satu sama lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena setiap Fund Manager menganut kriteria seleksi yang berbeda yang disesuaikan dengan strategi investasi masing-masing Fund Manager. Secara garis besar strategi investasiterbagi dalam dua pendekatan yaitu aktif dan pasif.

PENDEKATAN  STRATEGI PASIF

Salah satu strategi pasif dalam strategi investasi saham adalah index fund approach dimana strategi ini adalah dengan membeli semua/sebagian besar saham-saham yang tercatat dalam suatu indeks misal IHSG, indeks LQ 45, indeks Sri Kehati. Hal ini dilakukan dengan mengacu pada  bobot masing-masing saham dalam indeks tersebut dimana bobot tersebut ditentukan oleh kapitalisasi masing-masing saham. Para Fund Manager yang menggunakan pendekatan strategi ini beranggapan bahwa sangat sulit/ tidak mungkin untuk mengalahkan imbal hasil/ return pasar secara konsisten/terus menerus  disamping itu biaya transaksi dapat ditekan serendah mungkin. Keunggulan lainya dalam strategi pasif adalah diversifikasi dilakukan secara otomatis dan menyeluruh. Kekurangan dari strategi pasif ini adalah imbal hasil  kemungkinan untuk melebihi imbal hasil pasar atau indeks yang menjadi acuannya sangat kecil.

PENDEKATAN STRATEGI AKTIF

Pendekatan strategi aktif berusaha menjawab kelemahan strategi pasif yaitu berusaha untuk mengalahkan imbal hasil pasar . Pendekatan strategi aktif  secara garis besar menggunakan dua strategi  yaitu strategi pemilihan saham (stock selection)  dan strategi waktu (timing strategy). Sebagai alat bantu dalam pemilihan saham strategi pemilhan saham terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang menggunakan analisa teknikal dan golongan yang menggunakan analisa fundamental.  Analisa teknikal adalah suatu pendekatan yang berusaha untuk memprediksi harga atau arah pergerakan harga berdasar harga masa lampau dan perubahan volume. Pola dan grafik harga serta volume saham dalam suatu periode (harian, mingguan, bulanan, dsb) adalah hal spesifik yang dianalisa dalam analisa teknikal. Asumsi yang mendasari analisa teknikal adalah harga saham  maupun arah pergerakannya dapat terlihat dalam suatu pola tertentu, jika suatu pola pergerakan harga saham dapat diidentifikasikan maka imbal hasil (return) dapat melebihi imbal hasil pasar (market return). Berdasarkan beberapa penelitian Analisa Teknikal terbukti mempunyai tingkat kesuksesan tinggi dalam jangka pendek (short investment period). Berbeda dengan Analisa Fundamental, yang lebih menekankan pada penentuan nilai (value) dari suatu perusahaan dan potensi pertumbuhannya di masa yang akan datang. Penganut Analisa Fundamental terbagi dalam dua golongan yaitu Growth Investingdan Value Investing. Growth investing menekankan pada pembelian saham perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan ( mis: pertumbuhan penjualan, laba, dsb) yang tinggi atau lebih tinggi dari pertumbuhan perusahaan lainnya dalam industri sejenis. Biasanya saham-saham perusahaan tersebut mempunyai tingkat P/E (price earning ratio) yang lebih tinggi dari rata-rata tingkat P/E industri sejenis. Berlawanan dengan Value Investing yang lebih menekankan pada pembelian saham perusahaan yang nilainya (value) lebih rendah dari harga sahamnya di pasar modal, dimana harga saham perusahaan tersebut cenderung mempunyai tingkat P/E (price earnig ratio) yang lebih rendah dari rata-rata tingkat P/E industri sejenis.

Pendekatan strategi waktu (timing strategies) terbagi menjadi dua pendekatan yaitu market timing strategy  dan buy-hold strategy. Definisi market timing strategy secara garis besar adalah suatu strategi yang menekankan waktu untuk masuk dan keluar dari pasar dan mengambil keuntungan dari perubahan  arah atau gerakan pasar (market direction). Strategy ini erat kaitannya dengan penggunaan analisa teknikal dan biasanya jangka waktu investasinya bersifat jangka pendek dan menengah .Sedangkan buy and hold strategy lebih menekankan pada pembelian saham berdasar kinerja perusahaan yang bersangkutan dan jangka waktu investasinya bersifat jangka panjang.

Keuntungan dari strategi aktif adalah ada kemungkinan imbal hasil portfolio dapat melebihi pasar tetapi kekurangannya  adalah tingkat pengambalian imbal hasil bisa juga dibawah imbal hasil pasar dan diversifikasi tidak otomatis dilakukan.

 Sumber :

1. Scott, Maria Crawford (2005)."Investing Basic and Beyond".Chicago: American Association of Individual Investors.

2.Bretani, Christine (2004). "Portfolio Management in Practice-Essential Capital Market".Oxford:Elsevier Butterworth-Heinemann.

Share this post