LITERASI KEUANGAN PT OSO MANAJEMEN INVESTASI

Reksa Dana Sebagai Instrumen Investasi Jangka Panjang

Apakah Investasi itu?

Investasi adalah kegiatan menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai Investasi.

Mengapa kita harus berinvestasi?

  • Ada beberapa alasan mengapa kita perlu berinvestasi, di antaranya:
  • Menghadapi inflasi: Investasi dapat membantu menjaga nilai uang dari tergerus inflasi.
  • Mencapai tujuan keuangan: Investasi dapat membantu mencapai tujuan keuangan, seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau mempersiapkan masa pensiun.
  • Menambah penghasilan: Investasi dapat menjadi sumber tambahan penghasilan.
  • Manajemen finansial: Investasi dapat menjadi langkah strategis untuk manajemen finansial.
  • Kontrol masa depan finansial: Investasi yang dilakukan sejak dini dapat membantu memiliki kontrol lebih besar atas masa depan finansial

Selain untuk menghadapi inflasi, dengan berinvestasi maka kita akan dapat membuat uang bekerja untuk kita tanpa harus bersusah payah terlibat di dalamnya dan bisa tetap fokus mengerjakan hal lain sehingga anda dapat menikmati lebih banyak keuntungan di masa yang akan datang.

Risiko apa saja yang dihadapi dalam berinvestasi?

Risiko berinvestasi adalah kemungkinan investor mengalami kerugian akibat aktivitas investasi yang dilakukannya. Beberapa risiko yang dapat terjadi dalam berinvestasi, di antaranya:

  • Risiko inflasi
  • Risiko suku bunga
  • Risiko sentimen pasar
  • Risiko perubahan kurs
  • Risiko politik negara
  • Risiko pasar
  • Risiko kredit
  • Risiko likuiditas
  • Risiko ketidakpatuhan

Risiko investasi dapat berbanding lurus dengan imbal hasil yang didapatkan. Beberapa pertanyaan terkait risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah:

  • Apakah uang akan hilang
  • Apakah produk investasi mudah dijual kembali
  • Apakah hasil investasi yang diberikan sesuai dengan kenaikan harga barang dan jasa

Profil Risiko Nasabah

  • Konservatif, yaitu profil risiko yang menghindari risiko tinggi
  • Moderat, yaitu profil risiko yang dapat menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi
  • Agresif, yaitu profil risiko yang mengambil risiko tinggi

Hal hal penting yang harus diperhatikan pada saat memulai berinvestasi

  • Mindset: Mindset yang tepat dapat mempengaruhi kebiasaan dan tindakan sehari-hari.
  • Tujuan investasi: Tentukan tujuan investasi sebelum memulai.
  • Jenis investasi: Pilih jenis investasi yang tepat.  
  • Jangka waktu investasi: Tentukan jangka waktu investasi.  
  • Besaran dana: Tentukan besarnya dana yang akan diinvestasikan.  
  • Risiko investasi: Kenali risiko sistematis dan non-sistematis investasi.  
  • Diversifikasi investasi: Diversifikasi investasi dengan memilih lebih dari satu instrumen investasi.  
  • Perusahaan Efek: Pilih perusahaan Efek atau bank yang tepat.  
  • Kondisi ekonomi: Pantau pergerakan ekonomi dalam dan luar negeri untuk memprediksi pergerakan harga saham.
  • Keadaan sosial dan politik: Amati keadaan sosial dan politik untuk memprediksi pergerakan harga saham.
  • Sehat secara finansial: Pastikan memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki proteksi keuangan.

Tips menghindari Investasi bodong

1.   Waspada Jika Mendapat Tawaran Keuntungan yang Luar Biasa Menarik

Memang tidak semua tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan yang menarik bisa dikategorikan investasi bodong, namun ada baiknya Anda waspada jika mendapat tawaran yang demikian. Lakukan penghitungan matematika secara sederhana untuk memperkirakan apakah tawaran tersebut masuk akal. Terutama jika dengan uang yang jumlahnya tidak terlalu besar, Anda dijanjikan keuntungan yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang sangat pendek.

2.   Lakukan Pemeriksaan Dokumen Perizinan Lembaga Atau Perusahaan Investasi

Setiap lembaga atau produk keuangan, terutama yang menghimpun dana masyarakat dan pengelolaan investasi harus mengantongi izin resmi dari instansi terkait dan berwenang dalam mengurus masalah ini, seperti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Departemen Keuangan atau Bank Indonesia atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) Departemen Perdagangan.

3.   Telitilah Bentuk dan Cara Pemasaran Produk Investasi

Dalam berbagai produk investasi yang resmi, mekanisme cara kerja, pembagian keuntungan, dan hal-hal lainnya sudah diatur secara jelas, bahkan sebagian besar perusahaan sudah memiliki standar operasi yang baku dalam menjalankan produknya. Namun sebaliknya, perusahaan atau lembaga yang menjalankan produk investasi bodong, terkadang tidak mempunyai standar baku tentang bagaimana menjalankan produk investasi tersebut, bahkan ada beberapa investasi bodong yang justru tidak memiliki produk dan cara penjualan yang resmi.

·     Jangan menyerahkan dana sebelum membuat dan menandatangani perjanjian yang resmi dan detail. Sebelum menandatangani perjanjian tersebut, baca dengan teliti setiap pasal yang tertuang dalam perjanjian tersebut agar tidak menimbulkan salah persepsi di kemudian hari. Jika perlu, lakukan pengikatan perjanjian jual beli tersebut dihadapan notaris.

  • Waspada terhadap segala bentuk rayuan yang memaksa Anda untuk mengambil keputusan dengan segera atau terkesan memaksa. Ada baiknya Anda mempelajari secara teliti produk investasi tersebut, termasuk mencari tahu latar belakang perusahaan yang menyelenggarakan investasi tersebut sebelum mengambil keputusan keikutsertaan Anda dalam investasi tersebut.
  • Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang produk investasi tersebut, bagaimana perusahaan atau lembaga tersebut menanamkan investasi para nasabahnya, instrumen apa yang digunakan perusahaan atau lembaga tersebut untuk menghasilkan keuntungan seperti yang dijanjikan. Jika investasi ditanamkan dalam bentuk riil, seperti perkebunan, sebisa mungkin Anda meluangkan waktu untuk melihat secara langsung produk riil dari investasi tersebut, dan jangan lengah meskipun Anda telah menjadi bagian dari investasi tersebut, Anda harus tetap memantau perkembangan produk yang Anda investasikan.

 Sumber: cermati.com

Jenis- Jenis Investasi Jangka Panjang:  

·     Saham    

Investasi saham adalah kepemilikan sebagian dari saham suatu perusahaan.

·     Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.

·     Reksa dana

Reksa dana adalah kumpulan dana dari berbagai investor yang dikelola oleh manajer investasi.

·     Properti

Investasi properti adalah berinvestasi dalam properti fisik, seperti apartemen atau properti komersial.

·     Emas

Harga emas cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Emas juga memiliki risiko yang minim dan tahan terhadap laju inflasi

·     Surat Utang Berbasis Syariah (Sukuk)

Sukuk adalah surat sertifikat bukti kepemilikan aset dalam jangka waktu sekitar 2-3 tahun.

·     Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara

Obligasi ini secara spesifik dikeluarkan dan dijamin pengembaliannya oleh negara dengan jatuh tempo dalam waktu yang cukup lama

Keuntungan Reksa Dana Sebagai Investasi Jangka Panjang

Efek compounding: Investasi jangka panjang di reksa dana dapat memaksimalkan efek compounding atau bunga berbunga. Bunga berbunga ini berasal dari dana tambahan akibat investasi yang dilakukan.

  • Diversifikasi risiko: Reksa dana memiliki pola pembagian risiko yang disebut diversifikasi.  
  • Manajemen profesional: Reksa dana dikelola oleh para profesional yang memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek.  
  • Biaya layanan terjangkau: Reksa dana memiliki beban biaya layanan yang terjangkau karena mengumpulkan modal investasi secara kolektif dari banyak investor.  
  • Modal awal relatif terjangkau: Reksa dana memiliki modal awal yang relatif terjangkau.  
  • Risiko relatif rendah: Reksa dana memiliki risiko yang relatif rendah dibandingkan dengan investasi saham.

 

Attachment :

Share this post